Aum

Dekumen untuk umum, Om A no bhadraah kratavo yantu visvato ( Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru) OM SWAHA

Cerita singkat mengapa Sapi dianggap Suci dan Orang Bali Tidak Makan daging Sapi Dan SlokaSloka Sebagai Acuannya

Penjelasan ini berupa cerita singkat antara Slim dan Kris Selamat membaca, semoga Bermanfaat

Cerita singkat mengapa Sapi dianggap Suci dan Orang Bali Tidak Makan daging Sapi

Slim : Bro,,,,seperti keyakinanku yang mengharamkan babi, apakah keyakinanmu juga mengharamkan sapi ? karena aku denger orang Hindu tidak memakan daging sapi.

Kris : bukan diharamkan bro,,,tapi di puja,,,,segelintir umat Hindu aku lihat ada yang sampai mencuci piring atau gelas dengan kotoran sapi dan meminum air kencing sapi,,,ya kan Ndu ?

Sindu : betul ,,,,,apalagi yang kau tau ?

Kris : Buktinya beberapa kuil-kuil Hindu terdapat arca sapi. Betul kan Ndu ?

Sindu : Betul,,,,apalagi yang kau tau ?

Slim : Jawab dong,,,jangan hanya bilang betul,,,,betul,,,betul,,,,kayak Upin dan Ipin aje bro.,,,

Sindu : Ini kebetulan ada si Made lewat,,,,”De ,,sini mampir!!! Si Made ini adalah anak yang tidak punya Ibu. Ibunya kemarin meninggal ketika sedang melahirkan dia. Dia bisa besar sampai saat ini karena dari bayi ia mendapatkan susu dari sapi. Nah lihat bro,,,,dia tumbuh menjadi anak sehat dan cerdas walapun tanpa susu ibu kandungnya.

Made : Ya Bli,,,berkat susu Sapi aku bisa tetap hidup dan bertumbuh. Tapi jangan aku dibilang anak sapi ya Bli,,,he he he,,,,

Sindu : Nah itulah buktinya. Kalau seorang bayi bisa tumbuh dari meminum susu sapi. Ada jutaan anak di dunia ini yang tidak mendapatkan ASI namun bisa tertolong berkat susu sapi.

Slim : OOoo itu toh penyebabnya Hindu memuja sapi,,,he he he,,,

Baca juga:

Sindu : Dalam tradisi Hindu dikenal beberapa entitas yang dapat disebut sebagai ibu yang harus kita hormati, yaitu;
  1. Ibu yang melahirkan kita, yaitu ibu kandung kita sendiri.
  2. Ibu yang menyusui kita walaupun tidak mengandung kita. Ibu yang memelihara dan mengasuh kita walaupun tidak melahirkan dan menyusui kita.
  3. Sapi yang telah memberikan kita susu dan juga yang tenaganya telah kita gunakan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan kita.
  4. Ibu pertiwi, yaitu bumi dan alam ini yang telah memberikan penghidupan pada kita dan harus kita jaga kelestariannya.


Slim : he he he ,,,kirain sapi itu haram,,,sama kaya di ajaran aku,,,najis gitu lho,,,

Sindu : Hindu tidak mengenal produk Tuhan yang reject bro,,,,alias produk gagal. Bagaimana mungkin Tuhan yang telah menyandang sebutan sebagai “Maha Karya”, bisa membuat produk gagal atau membuat mahluk yang hina dan menjijikan. Semua yang Tuhan ciptakan pasti ada manfaatnya. Masalahnya apakah kita tau atau tidak manfaatnya dari ciptaanNya itu. Bukan hanya sapi, Hindu juga menganjurkan umatnya tidak memakan beberapa hewan yang dianggap suci. Salah satunya adalah Angsa. Angsa juga dianggap suci, Hewan ini merupakan lambang dari “otomatisasi”. Dimana sang Angsa mampu memakan makanan walaupun di dalam lumpur. Hewan ini secara otomatis bisa membedakan mana makanan dan mana lumpur. Disamping itu Angsa dapat Hidup di tiga wilayah yaitu darat, air dan udara. Begtu juga Anjing yang merupakan lambang dari kesetiaan dan penjaga rumah. Tak jarang Hewan ini dapat menolong kehidupan manusia. Karena dapat menolong itulah dianggap sebagai Hewan yang suci. Tingkatan pengendalian diri yang lebih tinggi adalah menjadi seorang Vegetarian. Yaitu tidak memakan hal-hal yang berasal dari produk hewani, bukan karena masalah haram, tapi masalah cinta kasih yang mana dalam Hindu ada ajaran yang menekankan Ahimsa yaitu tidak boleh membunuh.

Slim : anakku bisa tumbuh besar karena dari kecil makan daging ayam. Apakah aku harus mensucikan ayam ?

Sindu : he he he,,,,apakah anakmu dari baru lahir bisa langsung makan ayam ? he he he,,,yang pasti jika ASI ibunya tidak keluar pasti akan dikasi susu sapi.

Kris : sekarang harga daging sapi mahal,,,,bisa sampai 170 rb per KG,,,,woiii,,,semua orang teriak,,,

Sindu : gak semua bro,,,kami Umat Hindu gak perlu teriak karena kami pada umumnya tidak mengkonsumsi daging sapi,,,

Kris : lupa lupa lupa,,,kalau daging babi mahal baru orang Hindu teriak,,,, wakakkakakakkakkak

Slim : Ya ,,,aku juga makan daging sapi dari kecil walaupun aku gak pernah minum ASI dari kecil. Gak apa-apa kan ?

Sindu : Sekarang kita gunakan hati nurani kita, apakah kita akan tega membunuh dan memakan daging sapi yang sudah kita minum susunya, yang sudah membantu pekerjaan-pekerjaan fisik kita dalam menarik pedati dan juga membajak sawah? Disaat manusia dapat dengan mudahnya membunuh, memotong kepala sapi tanpa perasaan, maka disaat itulah mereka akan memotong kepala manusia dan bahkan ibu kandungnya sendiri seperti memotong kepala seekor sapi. Tidak perlu menunggu adanya perintah dalam kitab suci. Tapi hati nurani kita adalah salah satu kitab suci yang terbaik. Kalau aku sendiri tidak tega melakukan itu. Kalau kamu tega, silahkan saja,,,tetapi tetap ada hukum karma phala yang mengatur alam semesta ini.

Kris : kalau ada yang sampai menyembah dan meminum kencingnya sapi gimana bro?

Sindu : Sapi entitasnya adalah Ibu no 4. Kalau kita sudah bisa memuliakan ibu kandung kita sendiri, dengan memujanya,membuat ia bahagia , boleh lah kita juga memuliakan sapi. Ibu kandungmu adalah Ibu no 1 di dunia ini. Apakah kamu berani meminum air kencingnya ? kalau tidak, jangan lakukan meminum air kencing sapi kawan. Adapun memang sapi merupakan sumber panca gavya dalam pengobatan Ayur Vedic, air kencing dan kotoran sapi haruslah diolah sedemikian rupa dulu agar mampu menjadi obat atau pupuk.

Slim : apakah ada larangan membunuh sapi dalam kitab sucimu Ndu ?

Sindu : sebenarnya tanpa adanya larangan kitab sucipun kita bisa berfikir menggunakan hati nurani. Bagaimana mungkin kita bisa menyakiti mahluk yang sudah menolong kita ? Namun di Hindu aturan tentang larangan memakan sapi sangat jelas antara lain :
Are te goghnamuta purusaghanam Artinya : hendaklah senjatamu bukan untuk membunuh sapi dan manusia. ( Rg Veda) Lindungilah sapi, dia bagaimanapun juga tidak boleh dibunuh. ( Yajur Veda) Aturan-aturan mengenai tidak menyakiti, membunuh, dan memakan daging sapi ada dalam Parasara Dharmasastra (Smrti Kaliyuga) Bab IX.: Sloka 37: Ia yang mendorong seekor sapi ke dalam kolam atau sumur atau menindih punggungnya dengan pohon atau menjualnya kepada penggemar daging sapi dinyatakan berdosa membunuh sapi. Sloka 62: Ia yang telah membunuh seekor sapi mencoba menyembunyikan dosanya dalam kehidupan ini setelah mati dicampakkan dalam kepedihan neraka kalasutram. Sloka 63: Terlepas dari neraka itu ia dilahirkan sebagai seorang yang dikebiri (wandu?) Atau seorang penderita penyakit kusta (atau aids?) Atau sebagai seorang yang miskin pada tujuh penjelmaan secara berturut-turut.

Kris : kalau mengikuti hati nurani kayaknya mulai sekarang aku gak makan daging sapi lagi bro,,,,

Slim : waduh,,,bakal gak laku bakso sapiku sekarang,,,,hik hik,,,hik,,,,

Beberapa sloka yang menggambarkan mengapa Sapi dianggap Suci dan Orang Bali Tidak Makan daging Sapi.

Reg Weda
Dalam kitab ini dari awal sampai akhir memuat
sloka-sloka yang mengajarkan kita agar tidak menyakiti sapi dan mengagungkan sapi.
Are te goghnamuta purusaghanam
Artinya : hendaklah senjatamu bukan untuk membunuh sapi dan manusia.
Gaurme mata vrsabhah pita me divah sarva jagati me pratistha
Artinya : sapi adalah ibu kita,sapi jantan adalah ayah kita. Kedua mahluk ini adalah pemberi kebahagian kepada kita baik di dunia ini maupun setelah meninggal.

Yajur Weda
Apyayadhvamaghnya
Lindungilah sapi, dia bagaimanapun juga tidak boleh dibunuh.
Itulah pesan Yajur Weda. Sayangilah sapi, lindungilah sapi. Sapi tidak boleh dibunuh sama sekali. dia adalah binatang suci yang memelihara kesejahteraan dunia. Jauhkan diri dari keikutsertaan membunuh sapi.
Gam ma hinsiraditi virajam

Jangan pernah membunuh sapi, tetapi perlakukan sapi sebagai ibu.

Dalam sloka 1.1, 12.32, 13.42, 13.44, 13.47, 13.48, 13.50, 11.2.1, 14.8 disebutkan : janganlah membunuh mahluk mana pun, lindungi binatang, jangan membunuh kuda, jangan membunuh kambing, jangan membunuh binatang berkaki dua, jangan membunuh domba, jangan membunuh manusia, binatang berkaki dua dan berkaki empat.
Dalam sloka 23.48 disebutkan : sinar dari pengetahuan bisa dibandingkan dengan matahari, surga dibandingkan dengan lautan,ibu pertiwi adalah sangat cepat, lebih cepat lagi indra, tetapi catatlah bahwa sapi tidak pernah dapat dibandingkan dengan apapun.
Gam ma hinsih ( 13.42 ) jangan membunuh sapi, jangan membunuh sapi, jangan membunuh sapi

Sama Weda
Weda mengajarkan untuk tidak menyakiti semua mahluk. Dalam salah satu slokanya disebutkan ; buah-buahan yang manis membuat bahagia pemakannya, itulah yang diberi sang pohon, dengan senang hati sang pohon berbuah bukan untuk dirinya namun untuk mahluk lain. sapi melimpahkan susu juga bukan untuk dirinya namun untuk mahluk lain. akhirnya paropakararthamidam sariram yaitu guna badan ini adalah untuk melakukan kebaikan untuk orang lain. Janganlah badan ini di gunakan untuk menyakiti atau membunuh mahluk lain. Durlabham manusam janma, sangat sulit mendapat tubuh manusia ini.
Atharwa weda
Diantara catur weda, kitab ini ditulis paling akhir, jadi isinya sepenuhnya cocok dengan ketiga Veda di atas

Genuh sadanam rayinam (11.1.34) sapi adakah gudang kekayaan. Tidak ada yang boleh merusak gudang kekayaan itu, kegiatan tersebut hanya menyebabkan kemiskinan lahir batin. Ibu pertiwi pun menderita karena pembunuhan sapi.

Sloka 13.1.56 menyebutkan mereka yang menyentuh atau menendang sapi dengan kakinya dan mereka yang membuang air kecil menghadap matahari, orang demikian akan ku potong sumber asalnya, seterusnya untuk melihat bayangan orang itu didunia pasti sulit.
Sloka ini mengingatkan betapa besar dosa yang di akibatkan dari membunuh sapi, dimana roh orang tersebut sangat sulit untuk mendapat kesempatan terlahir kembali ke dunia (tinggal untuk waktu yang lama di neraka )
Sebagai penutup pembicaraan tentang sapi ini ada sebuah sloka yang menarik
Atma mata guroh patni brahmani raja-patnika dhenur dhatritatha prthvi saptaita matarah smrtah
Artinya : ada tujuh ibu yang harus di hormati : istri dari guru kerohanian, istri seorang brahmana, istri raja, sapi, perawat, bumi dan ibu kandung kita.

Dalam pustaka suci Bhagawadgita (intisari Weda) yang terdiri dari 3 shakta yaitu jalan karma, upasana (kebaktian), dan jana terdapat sloka-sloka yang memuat kuantitas dan kualitas makanan yang berkaitan dengan ketiga jalan itu. Menempuh jalan menuju Tuhan dengan karma yaitu bekerja tanpa ikatan, tanpa mengharapkan hasil diperlukan kedisiplinan berpikir. Artinya apa pun jenis kerja itu pikiran harus tunggal, mengingat Tuhan, apa pun hasil pekerjaan itu pikiran harus seimbang, dan apa pun lingkungan duniawi kerja itu pikiran harus terkendali.

Pada bagian akhir karma shakta, yaitu Bab VI, sloka 16 dijelaskan: ''Sesungguhnya yoga tidaklah untuk ia yang makan terlalu banyak, atau terlalu sedikit, tidaklah untuk ia, oh Arjuna yang tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit''. Menurut saya, daging termasuk daging sapi adalah makanan yang paling enak di antara jenis makanan lainnya, sehingga bila orang mengkonsumsi daging apapun cenderung akan makan berlebihan yang berakibat jalan karma yang ditempuh untuk mencapai yoga, ketenangan, kebahagiaan abadi, menjadi terganggu.

Selanjutnya menempuh jalan menuju Tuhan dengan jalan pengabdian, bakti atau cinta kasih. Pada bagian Upasana Shakta, Bab XII, bait pertama Sloka 13 Sri Krishna, Awataran Dwapara Yoga menasihati Arjuna sebagai berikut: Advesta sarvabhutanam (jangan membenci mahluk apa pun). Jadi, hanya membenci makhluk apa pun sudah tidak dibenarkan apalagi menyakiti, menyembelih hewan seperti sapi untuk dikonsumsi tentu lebih tidak dibenarkan.


Terakhir, menempuh jalan menuju Tuhan dengan jnana (pengetahuan). Pada bagian Jnana Shakta, Bab XVII, Sloka 8 antara lain dijelaskan, ''Makanan-makanan yang meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, dan sukacita adalah yang disukai orang-orang baik (satwika)''. Selajutnya pada Sloka 9 antara lain dinyatakan, ''Makanan-makanan yang menimbulkan kesakitan, dukacita, dan penyakit disukai oleh orang yang bernafsu (rajasika).

Sumber: dari berbagai sumber
2 Komentar untuk "Cerita singkat mengapa Sapi dianggap Suci dan Orang Bali Tidak Makan daging Sapi Dan SlokaSloka Sebagai Acuannya"

gimna fakta membuktikan 51% susu d indis d hasilkan dari kerbau bkany sapi lol, kok kerbau gak d sembah lol

 
Copyright © 2014 Aum - All Rights Reserved
Template By Catatan Info